Seorang pencinta pasti akan selalu menginggat yang di cintainya, dia akan selalu menyebut yang di cintainya setiap saat, seakan tidak mau sedetikpun melupakan yang di cintainya. Begitu dasyatnya kekuatan sebuah cinta sehingga membuat setiap waktu selalu inggin berdua dengan yang di cintainya, apapun mau di korbankan untuk yang di cintainya.
Dengan kekuatan cinta yang dasyat itu kita berikan rasa cinta ini kepada Allah tuhan seru sekalian alam, membuat kita untuk selalu menginggat Allah di manapun kita berada, dalam kondisi bagaimanapun kita akan selalu ingat kepada Allah, karena rasa cinta kita ini hanya untuk Allah, sehingga tidak merasa berat lidah ini untuk selalu zikirullah. Apabila lidah dan hati ini tidak zikirullah, seakan terasa sakit tubuh ini, merasa sudah berkhianat kepada yang di cintai, merasa sakit hati ini, merasakan sudah melakukan sebuah kesalahan besar kepada yang dicintai.
Pencinta membuka Al Quran untuk membaca dan bertafakur tentang ayat yang membahas tentang zikurullah, ayat itu adalah:
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang. Al Ahzab 41 dan 42
Di tenggah malam yang gulita ini, di atas bumi Allah ini, pencinta merenungi ayat ini, tak terasa air mata berlinang, begitu indah ayat ini memanggil orang-orang yang beriman untuk berzikir kepada Allah, pencinta merasakan selama hidup yang sudah hampir senja ini, banyak waktu yang di gunakan sia-sia, waktu habis untuk kesenangan duniawi saja, waktu habis memburu kenikmatan dunia saja, sehingga pencinta lupa untuk mengingat siapa yang menciptakan dunia dan isinya, hati pencinta terasa sembilu, pedih dengan masa lalu pencinta yang penuh dosa ini. Pencinta berdiam diri di tenggah malam yang gulita, mengembara pikiran ke kehidupan akherat sana, di saat semua manusia di minta pertanggung jawaban apa yang sudah di lakukan di dunia ini, pencinta tak bisa bayangkan apa yang akan terjadi kalau pencinta tidak ingat sama Allah yang memiliki hari pembalasan, panas yang membara dari api neraka siap untuk menjadi balasan bagi yang lupa kepada Allah, lupa zikirullah, semakin tak tertahan rasanya air mata ini, semakin hina rasa diri ini berada di hadapan yang maha raja, pemilik seluruh alam semesta ini, Allah tuhan seru sekalian alam, yang maha suci, yang maha suci.
Tak terasa tangga pencinta mulai membuka lembaran berikutnya dari Al Quran ini, sehingga pencinta mendapatkan ayat yang membuat pencinta sedikit tersenyum dibalik kesedihan yang dalam ini, ayat itu adalah:
yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. Ar-Rad:28
Pencinta melihat ke arah dada pencinta, pantas selama ini hati pencinta tidak pernah tentram, tidak pernah damai, selalu resa, selalu risau, karena pencinta lupa zikirullah selama ini, bukankah ayat ini mengatakan dengan zikirullah hati akan tentram, dengan zikirullah musuh tidak bersemayan di hati pencinta, dengan bersemayam musuh di hati pencinta sehingga selalu menyuruh pencinta untuk durhaka kepada Allah, masyallah, nista sekali diri ini, hina sekali diri ini. Tidak akan ada hati yang tentram selain selalu zikirullah, dengan zikirullah hati selalu terpaut dengan Allah, baik di kala duka maupun di kala suka. Pencinta memandang ke arah tempat pencinta tadi tertidur sambil berkata selamat tinggal peraduan dunia, ku tinggalkan engkau untuk menghadap keperaduan akherat sana, di sana peraduan yang abadi, disanalah saya akan tinggal selama-lamanya, di sini saya hanya sementara, hanya hidup sesaat saja, di akherat sana hidup saya selama-lamanya.
Tak terasa mulai terdengar suara di corong mesjid tempat pencinta tinggal, suara lantunan Ayat-ayat suci Al Quran, pencinta tertegun sejenak waktu berdua dengan yang di cintai terasa begitu cepat berlalu, tapi pencinta tetap inggin berdua dengan yang di cintai, berdua dengan yang memiliki seluruh alam semesta ini, tempat semua mahkluk bergantung kepadanya, yang tiada seorangpun setara denganNya, yang memiliki hari pembalasan.
Sebentar lagi sang fajar akan datang, menghiasi bumi Allah ini, pencintai ingin mendapat jawaban tentang berdua dengan yang di cintai, sambil terus membuka lembaran-lembaran Al Quran ini, tiba-tiba pencinta mendapatkan jawaban dari Allah, jawaban itu adalah:
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu. Al Baqarah :152
Begitu indah jawaban Allah kepada pencinta yang nista ini, pencinta di minta untuk selalu ingat kepada yang di cintai, dengan selalu ingat kepada Allah, pencinta akan di ingat oleh yang di cintai, selain mengingat yang di cintai, pencinta juga di minta untuk bersyukur apa yang sudah di berikan oleh yang di cintai, karena begitu banyak yang di berikan kepada pencinta ini oleh yang di cintai, kalau pencinta hitung, banyak sekali yang di berikan oleh yang di cintai, tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata lagi, yang bisa pencinta ucapkan Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang di cintai juga meminta kepada pencinta untuk tidak mengingkari nikmatNya, nikmat itu adalah untuk tidak kembali lagi kepada perbuatan-perbuatan dosa dan maksiat, karena yang di cintai sangat marah akan hal itu, dia tidak tega di akherat sana pencinta terbenam dalam neraka yang dia siapkan untuk orang-orang yang menduakanNya di dunia ini.
Waktu subuh sudah menjelang, sambil menadahkan tanggan ini, pencinta bermohon kepada yang di cintai:
Jadikan setiap kata-kata ini kebaikan kepada seluruh saudara-saudara hamba yang seiman.
Ya Rab
Jadikan yang benca setiap tulisan ini kebaikan di dunia dan di akherat sana, masukkan dia dalam rahmat dan kasih sayang-Mu.
Ya Rab
Jadikan setiap kata-kata yang tertulis ini kebaik dunia dan akherat bagi saudara-saudara hamba yang seiman di seluruh dunia.
Hanya kepada Mu hamba mengabdi, hanya kepada mu hamba bersujud, hanya kepadamu hamba meminta, tiada tuhan selain engkau ya Rab, tiada seorangpun yang setara dengan engkau ya Rab pemilik seluruh alam semesta ini. Cintai kami ya Rab, Sayangi kami ya Rab, Segala puji milikmu
Sambil melantunkan syair-syair yang pencinta buat sendiri, pencinta menuju ke mesjid untuk bergabung dengan saudara-saudara seiman untuk sujud di waktu subuh ini.
Kupandang tubuh yang indah ini
Ku liat diri yang sempurna ini
Tapi saat ku liat apa yang sudah kulakukan
Terasa nista diri ini
Aku ingin jujur dengan diri sendiri
Banyak sudah dosa yang ada dalam diri ini
Masih layak kah tubuh ini di liat
Masih layak kah diri ini di tatap
Sedangkan yang mencitapkan semua ini
Maha suci, maha suci, maha suci
Dia lah Allah tuhan seru sekalian alam
Salam
Kang bilal
Manusia yang paling nista di dunia ini, yang berusaha sekuat tenaga untuk merai cinta dan kasih sayang Allah, doakan saya.
Maaf kalau ada kata-kata yang salah, karena saya masih belajar untuk menulis yang baik maaf kalau kata-kata yang mengandung rasa riya, tidak ada niatan untuk mengurui, yang ada hanya untuk saling berbagi kasih sayang Allah