RSS

Asal Mula al-Kitab

Jikalau kita menggunakan istilah keilhaman, maka kita cenderung untuk menekankan soal asal-mula Alkitab. Alkitab berasal dari Allah, maka itulah yang membedakannya dari karangan-karangan atau tulisan-tulisan lain yang semuanya merupakan karya manusia. Tetapi timbul pertanyaan: "Dalam arti bagaimanakah Alkitab itu dapat dikatakan berasal dari Allah? Apa yang kita maksudkan kalau kita katakan bahwa Allah mengilhamkan Alkitab?" Pertanyaan ini menunjukkan persoalan yang termasuk paling kusut di antara konsep-konsep yang berkenaan dengan penginspirasian Alkitab.

Usaha untuk menggariskan akar-akar dan perkembangan konsep keilhaman itu adalah tidak sulit. Dapat dikatakan bahwa konsep itu berasal dari kebiasaan Perjanjian Lama untuk menggambarkan Allah sebagai "Allah yang berfirman." Allah digambarkan memanfaatkan bahasa yang bermakna jelas dan yang mempunyai kerangkaian (struktur) tata-bahasa, sama seperti bahasa manusia. Tambahan pula, Perjanjian Lama menegaskan bahwa bukan hanya Allah sendiri yang berbicara dengan bahasa jelas; Dia juga memilih agen-agen (perantara-perantara) yang berbicara atas NamaNya sedemikian rupa, hingga menurut kepercayaan Israel, kata-kata yang mereka ucapkan sungguh-sungguh menjadi kata-kata yang diberikan Allah kepada mereka. Kelompok yang terpenting di antara agen-agen Tuhan itu ialah para nabi. Dalam beberapa tradisi ditekankan bahwa para nabi itu menerima Roh Allah, maka oleh karena dipenuhinya dengan Roh itulah agen-agen manusiawi ini mengutarakan ide-ide yang tidak berasal dari mereka sendiri, melainkan mengungkapkan apa yang hendak diutarakan Allah. Konsep-konsep semacam ini, yang memang merupakan unsur penting dalam Alkitab, mungkin diperluas dalam proses perkembangan pemikiran, sehingga dikenakan kepada seluruh isi Alkitab. Namun istilah "diilhamkan", walaupun memang terdapat dalam Alkitab sendiri, barulah nampak sebenarnya dalam suatu bagian Alkitab yang termasuk paling muda (II Timotius 3:16). Bahkan di situpun konteks dan tata-kalimat memungkinkan berbagai interpretasi. Misalnya ada yang menterjemahkan, begini: "segala skriptura diberi dengan pengilhaman dari Allah, sehingga berfaedah sebagai pelajaran"; sedangkan versi lain menterjemahkannya, begini: "Tiap-tiap karangan skriptura yang diilhamkan oleh Allah memanglah berguna sebagai sumber pelajaran." Adalah masih merupakan persoalan terbuka, kitab-kitab atau dokumen-dokumen manakah yang termasuk skriptura, menurut pengertian pengarang II Timotius itu; pun adalah merupakan pertanyaan terbuka, apakah yang dimaksudkan pengarang itu dengan istilah "diilhamkan." Apa yang implisit (termasuk) dalam konsep pengilhaman itu dan apa yang tidak termasuk?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS