Kesukaan Allah SWT berbuat baik terhadap manusia yang terutama adalah, menyediakan petunjuk-Nya agar dijadikan pedoman oleh semua insan. Tanpa tersedianya petunjuk, manusia akan terjerumus kedalam berbagai jenis kegelapan. Para Ahli Kitab (Kaum Yahudi dan Nasrani) sesungguhnya telah diberkahi dengan petunjuk dari Allah SWT. Namun sebagian besar dari mereka menyalahgunakan petunjuk yang istimewa ini. Marilah kita melihat gambaran sikap mereka terhadap petunjuk dari Allah SWT. Surat Al-Baqarah Ayat 135, Allah SWT berfirman:
Mereka berkata, “Jadilah kamu penganut Yahudi atau Nasrani supaya kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah, “Kami ikuti agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah ia termasuk orang-orang musyrik (yang mengada-adakan sesembahan selain Allah).”
Kemudian, kita ketahui bahwa mereka, orang Yahudi dan Nasrani, mengklaim (mengaku) bahwa mereka adalah pengikut Ibrahim AS, tapi klaim mereka itu salah adanya, sebab Ibrahim AS tidak pernah mengadakan sekutu bagi Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT didalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 140,
Atau kamu mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub, dan keturunan (anak-cucu) mereka adalah penganut Yahudi atau Nasrani? Katakanlah, “Adakah kamu lebih tahu ataukah Allah yang lebih mengetahui (bahwa mereka itu adalah muslim)?” Dan siapakah yang lebih aniaya (dzalim) daripada orang-orang yang menyembunyikan kesaksian (syahadat) yang telah diterimanya dari Allah?” Dan Allah tidak pernah lalai atas apa-apa yang kamu kerjakan.
Allah SWT pun menguraikan kesaksian yang telah diterima para Ahli Kitab dan seberapa jelasnya mereka mengetahui bukti-bukti ini. Surat Al-Baqarah Ayat 146
Orang-orang yang telah kami berikan kepada mereka itu kitab (Yahudi dan Nasrani) telah mengenal dirinya (Muhammad SAW) sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Dan sesungguhnya segolongan dari mereka telah menyembunyikan kebenaran, sedangkan mereka itu mengetahui (sifat-sifat Muhammad SAW yang terdapat didalam kitab-kitab mereka)
Jelas sekali disini bahwa ulama dari golongan Ahli Kitab telah menyembunyikan kebenaran itu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan duniawi. Sungguhpun begitu, berbagai klaim mereka sangat mengagetkan. Sebagai contoh, perhatikan perkataan mereka yang dikutip oleh
Allah SWT didalam firman-Nya, Surat Al-Baqarah Ayat 111,
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) itu berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali para penganut Yahudi atau Nasrani.” Begitulah, itu (hanya) anggan-angan mereka. Katakanlah (wahai Muhammad), “Tunjukkanlah buktimu jika kamu orang yang benar.”
Didalam Surat Al-Baqarah Ayat 80, Allah SWT menerangkan bahwa mereka juga mengklaim hal serupa;
Dan mereka (orang Yahudi) berkata ,”Api neraka itu takkan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.” Katakanlah kepada mereka (wahai Muhammad), ”Adakah kamu telah mengambil janji dari Allah, sehingga Allah tidak mengingkari janji-Nya? Ataukah hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”
Klaim para Ahli Kitab itu samasekali tidak dapat dipertahankan, dan membuat seseorang bertanya-tanya adakah pernyataan mereka itu dapat dipercaya atau dapatkah diterima oleh akal sehat klaim mereka itu? Oleh karena itu Allah SWT berfirman didalam Surat Ali Imran Ayat 65.
Wahai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani)! Mengapa kamu berselisih tentang Ibrahim, sementara Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan setelah masa Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?
Lebih jauh, Allah SWT berfirman didalam Surat Ali Imran Ayat 68,
Sesungguhnya, diantara semua manusia yang paling dekat dengan Ibrahim adalah para pengikutnya, dan Nabi ini (Muhammad SAW) serta orang-orang yang beriman (kepada risalah Muhammad SAW), dan Allah adalah Penolong orang-orang beriman.
Siasat dari orang-orang Ahli Kitab dalam mengemban misinya amat sangat mencengangkan. Hal ini diterangkan Allah SWT dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 72,
Dan segolongan dari ahli kitab mengatakan (kepada sesamanya siasat yang akan dilakukan), “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu percaya (beriman) kepada yang diturunkan kepada orang-orang mukmin itu diawal hari, dan ingkarilah pada akhirnya, agar mereka berbalik (mengikutimu).”
Demikian juga dengan Firman Allah SWT dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 78,
Dan Sesungguhnya, diantara mereka itu terdapat segolongan yang mengubah isi Al-Kitab (Taurat dan Injil) dengan lidah mereka (ketika membaca), agar kamu mengira bahwa itu benar berasal dari Al-Kitab, padahal tidaklah berasal dari Al-Kitab, dan mereka berkata, “Ini dari Allah!” Dan tidaklah itu dari Allah. Mereka mengatakan kebohongan terhadap Allah, sedangkan mereka mengetahui.
Allah SWT menghibur Rasulullah Muhammad SAW yang berjuang dengan sangat gigih untuk memberikan petunjuk yang benar (lurus) kepada kaum Ahli Kitab, dengan firman-Nya didalam Surat Al-Baqarah Ayat 75~77:
Adakah kamu masih mengharapkan mereka itu akan beriman kepadamu, sesungguhnya diantara mereka itu ada golongan (kelompok pemuka agama Yahudi) yang telah mendengar Kalimat Allah, lalu mereka sengaja mengubahnya setelah memahaminya. Dan ketika mereka (orang Yahudi) berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, “Kami beriman!” Namun ketika mereka berkumpul sesama golongan mereka saja, mereka berkata, “Apakah kamu (orang Yahudi) memberitakan kepada mereka (orang-orang Muslim) karunia Allah yang telah diturunkan kepadamu (tentang penjelasan dan keutamaan Nabi Muhammad SAW yang tertulis didalam Taurat), sehingga mereka memiliki hujah terhadapmu kelak dihadapan Tuhanmu? Tidakkah itu terpikirkan olehmu? Tidakkah mereka (orang-orang Yahudi) itu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan?
Oleh sebab itu, Allah memberikan penegasan didalam Surat Al-Baqarah Ayat 79,
Sungguh celakalah mereka yang menulis kitab dengan tangan mereka sendiri kemudian mengatakan; “Ini dari Allah!”; Agar mereka mendapatkan dengannya keuntungan yang sedikit! Celakalah mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka dan celakalah mereka atas apa yang mereka peroleh dari usaha mereka!
Akhirnya, Allah SWT mengundang mereka untuk bergabung ke jalan yang lurus melalui firman-Nya didalam Surat Ali ‘Imran Ayat 64,
Katakanlah, “Wahai ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), marilah (berpegang) pada satu kalimat yang tidak ada perbedaan antara kami dan kamu, bahwa Tidak ada yang patut disembah kecuali Allah, dan kita tidak mengadakan sekutu bagi-Nya, dan bahwa tidak pula sebagian dari kita mempertuhankan yang lain bersama Allah ”.
Hal yang menarik untuk diketahui disini adalah, bahwa tidak semua ahli kitab sama seperti itu. Allah SWT berfirman didalam Surat Ali ‘Imran Ayat 75,
Diantara para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) ada orang yang bilamana diberi amanah sebongkah emas (harta yang banyak), ia akan segera membayarkan kembali kepadamu; dan ada pula diantara mereka orang yang bila diamanatkan kepadanya sekeping uang emas (satu dinar), tidaklah mereka mengembalikannya kepadamu kecuali bila kamu menagihnya secara terus-menerus, karena mereka ini berkata, “Tidak ada dosa bagi kami mengkhianati dan mengambil harta orang-orang bodoh.” Dan mereka itu berdusta terhadap Allah padahal mereka mengetahui.
Perhatikan juga Surat Ali ‘Imran Ayat 113, 114:
Mereka itu tidak semuanya sama; sebagian dari ahli kitab itu ada yang berpegang teguh pada kebenaran, mereka membaca ayat-ayat Allah di sebagian waktu malam, dan mereka pun bersujud (mengerjakan shalat). Mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhir; mereka mengajak menegakkan yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar dan mereka bersegera dalam berbuat kebajikan; dan mereka itu termasuk golongan orang-orang yang shalih.
Saya berdoa kepada Allah SWT, semoga Dia memberi petunjuk yang benar kepada para ahli kitab, yaitu petunjuk yang asli yang dahulu pernah diturunkan kepada mereka, yangmana isi dari kitab itu tidaklah bertentangan dengan Al-Qur’an. Amiin